Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doa Sholat Jenazah & Niat Sholat Jenazah

Doa Sholat Jenazah & Niat Sholat Jenazah - Dalam sekejap, kehidupan seseorang berakhir, dan tiba saatnya untuk berpamitan dengan dunia. Jenazah, yang beberapa waktu lalu masih menjadi bagian hidup, kini menjadi pusat perhatian dalam sholat jenazah. Sebuah ritual sakral yang merangkai doa dan harapan, meleburkan kepedihan di antara yang hidup, dan menyampaikan penghormatan terakhir untuk yang pergi.

Sholat jenazah, sebuah rangkaian doa yang mengiringi perjalanan terakhir seseorang menuju keabadian, tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga mendalam dalam kerendahan hati. Di dalamnya, terdapat serangkaian takbir, salawat, dan doa, menjadi puitisnya ungkapan terakhir bagi yang meninggalkan kita. Mari kita telusuri bersama doa-doa yang merangkum harapan dan keikhlasan, mengantarkan jenazah menuju pintu surga. Simaklah, sebagai pengantar kepada perjalanan doa yang membawa kedamaian di antara air mata dan rasa kehilangan.
 

Riwayat Doa Jenazah:

Riwayat doa sholat jenazah dapat ditemukan dalam hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Salah satu riwayat yang sering dijadikan acuan dalam doa jenazah adalah riwayat dari Sahabat Abdullah bin Zaid. Berikut adalah riwayatnya:

Dari Abdullah bin Zaid, dia berkata, "Ketika Nabi SAW shalat jenazah, beliau berdiri di sisi kepala mayat dan para sahabat mengambil posisi di belakang beliau, dan tidak ada di antara beliau dan mayat kecuali satu langkah saja. Kemudian, beliau membaca takbir empat kali. Setelah itu, beliau membaca Surat Al-Fatihah pada takbir yang pertama, kemudian pada takbir yang kedua, beliau membaca salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Pada takbir yang ketiga, beliau berdoa untuk mayat, dan pada takbir yang keempat, beliau berdoa untuk seluruh kaum muslimin yang hidup dan yang telah meninggal."

Dalil Doa Jenazah:

Surat Al-Fatihah:

  • Dalil untuk membaca Surat Al-Fatihah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak membaca Ummul Quran (Al-Fatihah), maka sholatnya tidak sempurna."

Salawat untuk Nabi Muhammad SAW: 

  • Dalil untuk membaca salawat pada sholat jenazah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang memberikan salam kepadaku satu kali, Allah akan memberikan kepadanya sepuluh kali lipat salam."

Doa untuk Mayat:

  • Dalil untuk berdoa untuk mayat dalam sholat jenazah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Apabila jenazah dibawa, jika ia seorang yang sholeh, maka sholatlah untuknya dan jika bukan demikian, maka katakanlah 'Allahumma la tahrimna ajrahu wa la taftinna ba'dahu, waghfir lana wa lahu' (Ya Allah, janganlah Engkau haramkan pahalanya dan janganlah Engkau uji kami setelahnya, berilah ampunan kepada kami dan kepadanya)."

Doa untuk Seluruh Kaum Muslimin:

  • Dalil untuk berdoa untuk seluruh kaum muslimin dalam sholat jenazah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Abdullah bin Abbas, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Apabila kalian sholat jenazah, maka berdoalah untuk saudara kalian yang masih hidup dan untuk orang-orang yang telah berada di bawah tanah."

Semua dalil di atas menunjukkan pentingnya doa dalam sholat jenazah, baik untuk mayat, Nabi Muhammad SAW, maupun untuk seluruh umat Muslim. Doa ini juga merupakan bentuk doa yang bersifat umum, mencakup keselamatan dan ampunan bagi seluruh umat Muslim.

Rukun Sholat Jenazah: Pandangan dari Buku Pintar Shalat

Sholat jenazah, suatu ritual yang dilakukan umat Muslim ketika seseorang meninggal dunia, menjadi momen khusus yang sarat dengan doa dan harapan. Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani menjadi panduan utama bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah ini. Mari kita telaah bersama rukun-rukkun sholat jenazah yang dijelaskan dengan lugas dalam buku tersebut.

1. Niat:

Satu langkah pertama yang menandakan kesungguhan dalam sholat jenazah adalah niat. Sebagaimana diungkapkan dalam Buku Pintar Shalat, niat sholat jenazah bagi mayat laki-laki dan perempuan memiliki formulasi yang tegas. Niat tersebut menjadi landasan utama seorang Muslim dalam melibatkan diri dalam ibadah ini, mengiringi jenazah menuju kehidupan setelah mati.

2. Berdiri (bagi yang mampu):

Berdiri di hadapan jenazah adalah sikap hormat dan kesediaan untuk menjalankan ibadah. Meskipun bagi yang tidak mampu berdiri bisa melakukan sholat jenazah dalam posisi duduk, berdiri tetap dianggap sebagai wujud ketaqwaan dan penghormatan yang lebih.

3. Takbir empat kali:

Momen awal sholat jenazah diawali dengan takbir empat kali. Setiap takbir memiliki makna dan tahapan tersendiri, mengawali prosesi doa dengan langkah yang tegas dan teratur.

4. Membaca surat Al-Fatihah setelah takbiratul ihram atau takbir pertama:

Surat Al-Fatihah, sebagai bukti kesetiaan umat Muslim dalam membacakan ayat-ayat suci Al-Quran, menjadi bagian integral dari sholat jenazah. Dibaca setelah takbir pertama sebagai bentuk doa untuk keampunan dan pengampunan dosa bagi yang telah meninggal.

5. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah takbir yang kedua:

Pada takbir kedua, rukun berikutnya adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menyampaikan salam dan doa kepada junjungan kita, menjadi wujud penghormatan dan pengharapan terhadap syafaat Nabi di akhirat kelak.

6. Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga:

Langkah selanjutnya adalah membaca doa khusus untuk jenazah pada takbir ketiga. Doa ini mengandung harapan akan ampunan dan keberkahan bagi yang telah meninggal, merupakan ungkapan kesungguhan umat Muslim dalam mendoakan saudaranya yang berpulang.

7. Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menshalatinya setelah takbir yang keempat:

Takbir keempat menandai momen di mana umat Muslim membaca doa lagi. Doa ini tak hanya untuk jenazah, tetapi juga untuk orang-orang yang ikut serta dalam melaksanakan sholat jenazah. Sebuah doa kesatuan dan kesyukuran di antara umat Muslim.

8. Salam secara lengkap:

Akhir dari sholat jenazah adalah salam, yang dilakukan secara lengkap. Salam ini menjadi penutup yang menyiratkan kesyahduan dan harap-harap cemas umat Muslim dalam berpamitan dengan jenazah.

Dengan mengikuti rukun-rukn sholat jenazah sebagaimana yang tercantum dalam Buku Pintar Shalat, umat Muslim menjalankan ibadah ini dengan penuh makna, harapan, dan keikhlasan. Sebuah bentuk pengabdian kepada sesama umat dan doa terakhir yang mengiringi perjalanan menuju akhirat.

Niat Sholat Jenazah

Niat Sholat Jenazah bagi Mayat Laki-Laki


    أُصَلَّى على هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ (إِمَامًا / مَأْمُومَا) رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ.
 
Latin:  
 
Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar.
 
Artinya: 
 
"Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."
 

Niat Sholat Jenazah bagi Mayat Perempuan


    أَصَلِّي على هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ (إِمَامًا مَأْمُوماً) رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ
 
Latin: 
 
Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar.
 
Artinya: 
"Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."

Bacaan Doa Sholat Jenazah Takbir 1, 2, 3, 4

Takbir Pertama

    بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

 Latin: 
 
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
 
Artinya: 
 
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
 

Takbir Kedua


    اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيدٌ
 
Latin: 
 
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita 'alaa sayyidina Ibrahum, wa 'ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik 'ala sayyidina Muhammad, wa 'alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta 'ala sayyidina Ibrahim, wa 'alaa ali sayyidina Ibrahim, fil 'alamina innaka hamiidum majid.
 
Artinya: 
 
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."
 

Takbir Ketiga

    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسَعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَفِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
 
Latin: 
 
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin walbaradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairon min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa 'adzaa ban naar.
 
Artinya: 
 
"Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka." (HR Muslim dari Auf bin Malik).
 

Takbir Keempat


    اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
 
Latin: 
 
Allahumma laa tahrimna ajrohu wa laa taftinna ba'dahu waghfir lana wa lahu. 
 
Artinya: 
 
"Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."
 
Untuk doa yang dibaca هُ (hu) diganti dengan هَا (ha) apabila jenazah perempuan. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam melaksanakan sholat jenazah.